Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara dan kota terbesar di Indonesia.
Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat
provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah
dikenal dengan beberapa nama di antaranya Sunda Kelapa, Jayakarta, dan Batavia.
Di dunia internasional Jakarta juga mempunyai julukan J-Town, atau lebih
populer lagi The Big Durian karena dianggap kota yang sebanding New York City
(Big Apple) di Indonesia.
Jakarta memiliki
luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah
10.187.595 jiwa (2011). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabodetabek) yang
berpenduduk sekitar 28 juta jiwa,[8] merupakan metropolitan terbesar di Asia
Tenggara atau urutan kedua di dunia.
Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta
merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan
perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga
pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Jakarta dilayani oleh dua bandar
udara, yakni Bandara Soekarno–Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta tiga
pelabuhan laut di Tanjung Priok, Sunda Kelapa, dan Ancol. Jakarta yaitu ibukota Indonesia, yang mana Jakarta termasuk kota
paling padat di dunia. Seperti yang kita tahu, Jakarta yaitu kota paling
metropolitan di Indonesia. Tak heran Jakarta dihasilkan daerah untuk perantauan
orang-orang desa.
Kenapa Perekonomian Jakarta Lebih Maju?
Pertanyaan itu mungkin sempat terlintas di benak kita,
mengapa ekonomi Jakarta demikian itu
maju? Dan mengapa daerah-daerah lain tertinggal?
Pertama yaitu sebab Jakarta
itu ibukota Indonesia, logikanya jikalau itu ibukota pasti menerima perlakuan
khusus oleh pemerintahan sentra. Karena bisa dikatakan bahwa ibukota itu
sebagai icon suatu negara di gelanggang Internasional.
Pembangunan infrastruktur Jakarta yang benar-benar cepat dan maju, seperti fasilitas publik,
jalan-jalan yang besar, apartmen, dll. Membikin Jakarta lebih maju, sebab bisa
dikatakan jantungnya bisnis di Indonesia ya di Jakarta.
Banyak orang menceritakan bahwa lebih dari separoh
perputaran uang di Indonesai terjadi di Jakarta.
Mungkin ada benarnya juga, sebab Jakarta ini benar-benar padat, bagus
penduduknya ataupun bangunannya.
Dengan kepadatan inilah roda perputaran uang di Jakarta menjadi benar-benar cepat. Uang
berasa murah sekali, tak heran tiap-tiap tahun para buruh menuntut penaikan
upah.
Kecuali itu juga yang menjadi penyebab ekonomi Jakarta maju sebab semuanya terfokus di
Jakarta. Baik kantor pemerintahan sentra, sentra-sentra perusahaan, semuanya
mayoritas terfokus di Jakarta. Tak heran memang segala kegiatan ekonomi
terfokus memutar di Jakarta.
Banyak orang menceritakan bahwa jikalau pengen cepet kaya
dan menjalin relasi bisnis memang Jakarta
yaitu daerah paling cocok. Melainkan, di Jakarta juga terjadi ketimpangan yang
luar umum jauh antara yang miskin dengan yang kaya.
Banyak rumah-rumah kumuh di bantaran kali, walaupun
disampingnya berdiri megah gedung apartemen di Jakarta. Perkembangan laju ekonomi yang cepat ini juga memunculkan
problematika sendiri. Disamping Jakarta mayoritas didominasi orang-orang urban
alias tak absah Jakarta membuat Jakarta makin sesak oleh hiruk pikuk.
Kemacetan, banjir, sampah, yaitu problematika Jakarta. Hal ini diperparah oleh
ulah-ulah masyarakatnya yang kurang berteman. Padahal hidup di ibukota, tingkat
pendidikan mereka juga tak lebih tinggi dari daerah-daerah lain.
Mayoritas dari mereka masih menyenangi membuang sampah di
sungai, jikalau orang kaya maka membuang limbah pabrik seenaknya. Hal inilah
yang memperparah Jakarta. Melainkan, kita harapkan saja pemimpin Jakarta
selanjutnya bisa membawa Jakarta
menjadi lebih bagus.