Bagi beberapa besar masyarakat, istilah Average Down mungkin masih terdengar asing dan belum banyak yang
belum paham artinya. Namun bagi masyarakat yang telah umum bermain dalam dunia
investasi saham, istilah Average Down telah menjadi sesuatu yang akrab. Malahan
mereka telah mempersiapkan pelbagai tipe strategi termasuk Average Down ketika
menghadapi keadaan perekonomian yang tak stabil sehingga berpengaruh kepada
harga saham di lantai bursa.
Lalu apakah sebetulnya Average
Down tersebut? Average Down merupakan strategi investasi dengan menjalankan
pembelian secara berjenjang ketika harga saham di bursa efek Indonesia sedang
mengalami penurunan. Strategi tersebut tak cuma berlaku untuk pembelian saham,
melainkan juga untuk pembelian reksa dana. Kelebihan strategi ini merupakan
skor investasi Anda tak akan turun terlalu dalam layaknya keadaan pasar ketika
itu, sebab skor investasi terimbangi dengan penambahan jumlah investasi pada
ketika harga rendah. Sehingga ketika keadaan pasar telah pulih, return Anda
akan optimal. Nah, menarik bukan? Berharap tahu lebih jauh perihal average down
strategy ini? Simak ilustrasi berikut.
Bila saham masih terus turun sesudah Anda melakukan Average Down, karenanya kerugian Anda
dapat bertambah pula, jikalau itu cara pandang Anda defensif. Bila cara pandang
Anda optimis, tentu saja kelemahan ini membuka kans lain, merupakan jalan masuk
pada harga yang lebih rendah lagi, sehingga akan jauh menurunkan harga
pembeliannya. Banyak orang bilang taktik Average Down sangat sesuai untuk
investasi rentang panjang, tentu saja dengan mengaplikasikan taktik yang ideal.
Hal penting yang semestinya diketahui supaya taktik Average Down berhasil merupakan
pemilihan perusahaan. Perusahaan yang Anda pilih haruslah perusahaan yang
ideal, merupakan sebuah perusahaan dengan fundamental bagus yang memiliki kans
tumbuh sangat banyak dan stabil, dan juga harganya masih di bawah harga wajar.
Jangan sampai Anda melakukan Average Down pada sebuah perusahaan yang telah
pasti merugi. Bila melakukan itu, Anda ibarat mencontoh kemana kekalahan yang
tak berujung. Kian lama perusahaan tersebut akan kian jatuh, dan kemungkinan
akan diikuti oleh penurunan harga sahamnya, sehingga Anda malahan akan kian
ikut serta merugi. Bila perusahaan yang dipilih merupakan sebuah perusahaan
dengan fundamental yang kuat, karenanya secara otomatis Anda telah mengurangi
resiko merugi.
Bila ada yang bertanya, sedangkan telah melakukan Average Down, bukankah harga yang Anda
bayar masih jauh lebih tinggi ketimbang harga kini? Bukankah itu berarti Anda
masih tetap merugi. Kenyataan memang demikian, tetapi itu merupakan kerugian
unrealized, atau kerugian yang belum terjadi, hanya sebatas hitung-hitungan
semata. Tujuan utama dan alasan mulanya membeli saham ini merupakan Anda
berniat mengkoleksi saham ini dan tak berniat memasarkannya dalam waktu dekat,
sepanjang daya kerja perusahaan tersebut bagus. Sebuah perusahaan yang bagus
harga wajarnya akan kembali diapresiasi oleh pasar pada harga yang ideal di
masa yang akan datang, sedangkan waktunya tak diketahui secara pasti.
Selama Anda melakukan pembelian saham pada perusahaan dengan
fundamental yang bagus dan harganya masih murah, karenanya taktik Average Down kelemahannya kecil sekali.
Tetapi ada syarat supaya Anda dapat melakukan taktik Average Down dengan ideal,
merupakan adanya kas yang mencukupi. Bila Anda tak memiliki kas, karenanya tak
akan dapat melakukan apa-apa.
Jadi ikhtisarnya, pada ketika pasar saham sedang mengalami
penurunan jangan kuatir kepada skor investasi Anda yang mengalami penurunan.
Justru itu merupakan momen yang baik untuk mengaplikasikan strategi Average Down. Untuk menghindari risiko
merugi atau menambah kans yang lebih baik lagi, strategi Average Down sebaiknya
dijalankan seperti Dollar Cost Averaging, merupakan dengan metode membeli pada
jumlah rata-rata yang sama dalam jangka waktu waktu yang sama. Misal, Anda
sanggup menyisihkan uang Rp5.000.000,- per bulan untuk membeli saham, maka
sebaiknya Anda membaginya menjadi Rp1.250.000,- tiap minggu untuk Average Down.
Namun ini akan lebih menjaga kans lebih baik dan mengurangi resiko merugi
daripada menjalankan pembelian dalam jumlah sekalian, sementara di waktu akan
datang saham tersebut dapat turun atau naik lagi tanpa dikenal.
Namun jangan menjalankan Average Down pada saham yang keok, merupakan saham perusahaan yang tak
fundamental dan telah pasti merugi. Malahan Anda tak yakin kepada sebuah
perusahaan atau menilai perusahaan tersebut kans pertumbuhannya tak signifikan,
biasanya dapat diperhatikan dari pergerakan sahamnya yang juga kurang baik.
Malahan tak jarang harga sahamnya sulit untuk kembali ke harga awal. Namun ini
tentu saja merugikan kalau dijalankan Average Down, sebab strategi Anda jadi
tak sukses, jadi hindarilah perusahaan yang seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar