Selasa, 03 Juli 2018

Kekurangan Strategi Average Down


Bagi beberapa besar masyarakat, istilah Average Down mungkin masih terdengar asing dan belum banyak yang belum paham artinya. Namun bagi masyarakat yang telah umum bermain dalam dunia investasi saham, istilah Average Down telah menjadi sesuatu yang akrab. Malahan mereka telah mempersiapkan pelbagai tipe strategi termasuk Average Down ketika menghadapi keadaan perekonomian yang tak stabil sehingga berpengaruh kepada harga saham di lantai bursa.

Lalu apakah sebetulnya Average Down tersebut? Average Down merupakan strategi investasi dengan menjalankan pembelian secara berjenjang ketika harga saham di bursa efek Indonesia sedang mengalami penurunan. Strategi tersebut tak cuma berlaku untuk pembelian saham, melainkan juga untuk pembelian reksa dana. Kelebihan strategi ini merupakan skor investasi Anda tak akan turun terlalu dalam layaknya keadaan pasar ketika itu, sebab skor investasi terimbangi dengan penambahan jumlah investasi pada ketika harga rendah. Sehingga ketika keadaan pasar telah pulih, return Anda akan optimal. Nah, menarik bukan? Berharap tahu lebih jauh perihal average down strategy ini? Simak ilustrasi berikut.

Bila saham masih terus turun sesudah Anda melakukan Average Down, karenanya kerugian Anda dapat bertambah pula, jikalau itu cara pandang Anda defensif. Bila cara pandang Anda optimis, tentu saja kelemahan ini membuka kans lain, merupakan jalan masuk pada harga yang lebih rendah lagi, sehingga akan jauh menurunkan harga pembeliannya. Banyak orang bilang taktik Average Down sangat sesuai untuk investasi rentang panjang, tentu saja dengan mengaplikasikan taktik yang ideal.

Hal penting yang semestinya diketahui supaya taktik Average Down berhasil merupakan pemilihan perusahaan. Perusahaan yang Anda pilih haruslah perusahaan yang ideal, merupakan sebuah perusahaan dengan fundamental bagus yang memiliki kans tumbuh sangat banyak dan stabil, dan juga harganya masih di bawah harga wajar. Jangan sampai Anda melakukan Average Down pada sebuah perusahaan yang telah pasti merugi. Bila melakukan itu, Anda ibarat mencontoh kemana kekalahan yang tak berujung. Kian lama perusahaan tersebut akan kian jatuh, dan kemungkinan akan diikuti oleh penurunan harga sahamnya, sehingga Anda malahan akan kian ikut serta merugi. Bila perusahaan yang dipilih merupakan sebuah perusahaan dengan fundamental yang kuat, karenanya secara otomatis Anda telah mengurangi resiko merugi.

Bila ada yang bertanya, sedangkan telah melakukan Average Down, bukankah harga yang Anda bayar masih jauh lebih tinggi ketimbang harga kini? Bukankah itu berarti Anda masih tetap merugi. Kenyataan memang demikian, tetapi itu merupakan kerugian unrealized, atau kerugian yang belum terjadi, hanya sebatas hitung-hitungan semata. Tujuan utama dan alasan mulanya membeli saham ini merupakan Anda berniat mengkoleksi saham ini dan tak berniat memasarkannya dalam waktu dekat, sepanjang daya kerja perusahaan tersebut bagus. Sebuah perusahaan yang bagus harga wajarnya akan kembali diapresiasi oleh pasar pada harga yang ideal di masa yang akan datang, sedangkan waktunya tak diketahui secara pasti.

Selama Anda melakukan pembelian saham pada perusahaan dengan fundamental yang bagus dan harganya masih murah, karenanya taktik Average Down kelemahannya kecil sekali. Tetapi ada syarat supaya Anda dapat melakukan taktik Average Down dengan ideal, merupakan adanya kas yang mencukupi. Bila Anda tak memiliki kas, karenanya tak akan dapat melakukan apa-apa.

Jadi ikhtisarnya, pada ketika pasar saham sedang mengalami penurunan jangan kuatir kepada skor investasi Anda yang mengalami penurunan. Justru itu merupakan momen yang baik untuk mengaplikasikan strategi Average Down. Untuk menghindari risiko merugi atau menambah kans yang lebih baik lagi, strategi Average Down sebaiknya dijalankan seperti Dollar Cost Averaging, merupakan dengan metode membeli pada jumlah rata-rata yang sama dalam jangka waktu waktu yang sama. Misal, Anda sanggup menyisihkan uang Rp5.000.000,- per bulan untuk membeli saham, maka sebaiknya Anda membaginya menjadi Rp1.250.000,- tiap minggu untuk Average Down. Namun ini akan lebih menjaga kans lebih baik dan mengurangi resiko merugi daripada menjalankan pembelian dalam jumlah sekalian, sementara di waktu akan datang saham tersebut dapat turun atau naik lagi tanpa dikenal.

Namun jangan menjalankan Average Down pada saham yang keok, merupakan saham perusahaan yang tak fundamental dan telah pasti merugi. Malahan Anda tak yakin kepada sebuah perusahaan atau menilai perusahaan tersebut kans pertumbuhannya tak signifikan, biasanya dapat diperhatikan dari pergerakan sahamnya yang juga kurang baik. Malahan tak jarang harga sahamnya sulit untuk kembali ke harga awal. Namun ini tentu saja merugikan kalau dijalankan Average Down, sebab strategi Anda jadi tak sukses, jadi hindarilah perusahaan yang seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Menghilangkan Bibir Hitam Agar Makin Percaya Diri

Banyak orang yang mengeluhkan bibir yang berwarna gelap, atau bibir hitam , terpenting kaum wanita, karena dirasa bisa mengganggu penamp...